Senin, 05 November 2012
Perusahaan Indonesia Cemaskan Spionase Cyber
Jakarta - Keamanan cyber mulai jadi prioritas utama perusahaan-perusahaan, termasuk di Indonesia. Salah satu kekhawatiran terbesar berkaitan dengan industrial espionage atau pengintaian cyber oleh para pesaing dengan tujuan meraup data penting.
Itulah salah satu temuan dalam survei State of Security Survei Symantec 2011 yang diselenggarakan oleh Applied Research pada bulan April dan Mei 2011. Survei tersebut diselenggarakan di 36 negara, termasuk Indonesia.
"Di Indonesia, survei itu dilakukan pada 100 perusahaan dari enterprise sampai segmen usaha kecil menengah. Temuan kuncinya adalah keamanan cyber adalah sesuatu yang penting bagi para pebisnis," ucap Raymond Goh, Regional Technical Director System Engineering Symantec di Jakarta, Kamis (27/10/2011).
Bahkan dalam survei itu, serangan cyber dipandang sebagai risiko bisnis yang lebih mengancam dibanding terorisme atau bencana alam. Sedangkan ancaman cyber yang dipandang paling mencemaskan oleh perusahaan adalah industrial espionage atau pengintaian cyber oleh perusahaan pesaing dengan persentase 45%.
Di tempat kedua adalah well meaning insider atau orang dalam yang sejatinya tak berniat mengganggu keamanan cyber, namun secara tidak sengaja melakukannya. Di posisi tiga malicious insider, yaitu orang dalam yang berniat membahayakan keamanan cyber perusahaan. Mungkin motifnya karena ingin balas dendam karena dipecat.
Melihat kekhawatiran yang tinggi terhadap pengintaian cyber tersebut, boleh jadi memang berbagai perusahaan Indonesia telah terlibat 'perang cyber'. Namun Symantec mengaku belum pernah mendapat laporan tentang aktivitas tersebut.
"Mungkin salah satu faktornya karena malu. Bayangkan jika ada sebuah bank mengaku terkena, tentu bisa merusak reputasinya," kata Fransiskus Andi Indromojo, Technical Consultant Symantec Indonesia.
Symantec pun memberikan rekomendasi untuk memperkuat keamanan cyber perusahaan. Misalnya dengan menjaga keamanan server internal yang penting, mengevaluasi ancaman serangan program jahat secara berkelanjutan serta waspada terhadap pencurian identitas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar